Mengatasi/memperbaiki laptop yang cepat panas dan overheat sebenarnya gampang-gampang susah. Namun jangan risau, artikel ini mungkin akan membantu Anda untuk mengatasinya. Baca dengan tuntas, insyaallah laptop Anda bisa kembali normal.
Kuncinya adalah sabar, ikhtiar, berdoa dan hati-hati :)
Nah, sebelum saya membahas solusi dari permasalahan ini, saya akan memberi tahu informasi yang cukup penting.
Jika laptop Anda sering overheat namun tak kunjung diatasi, bisa saja di lain hari laptop Anda akan mengalami masalah yang lebih serius. Seandainya Anda menganggap enteng hal ini, laptop Anda mungkin akan sering hang, kadang restart otomatis bahkan bisa menyebabkan laptop suka mati sendiri.
Efek yang ditimbulkan memang bikin ngilu, Anda pasti tidak akan mau hal seperti ini terjadi pada laptop kesayangan Anda.
Maka dari itu, Anda perlu mengikuti panduan dan langkah-langkah berikut ini…
1. Pastikan Alas Laptop dan Sirkulasi Udara Baik
Jika Anda sedang menggunakan laptop, coba perhatikan alas laptop Anda. Apakah memiliki sirkulasi udara yang baik atau tidak. Jangan meletakkan laptop di tempat yang minim sirkulasi, misalnya di atas bantal atau kasur.
Pada umumnya, laptop-laptop sekarang memiliki sirkulasi/pembuangan udara pada bagian samping dan bagian bawah laptop.
Lubang sirkulasi ini tentunya memegang perananan penting, terutama untuk mengeluarkan dan mengatur suhu panas yang ada di dalam laptop.
Bila Anda menempatkan laptop yang sedang menyala di atas bantal/kasur, tentu sirkulasi udara menjadi buruk. Udara panas terperangkap oleh kasur yang permukaannya tidak rata, empuk dan bersifat hangat. Akhirnya, udara baru yang hendak masuk ke dalam laptop menjadi terhalang.
Sirkulasi yang buruk ini tentu saja akan menyebabkan laptop menjadi cepat panas atau overheat.
Lama-kelamaan, performa laptop akan menjadi berkurang seiring berjalannya waktu.
Maka dari itu, cobalah untuk memindahkan laptop pada alas yang permukaannya rata seperti meja atau lantai yang bersih.
2. Istirahatkan & Atur Jadwal Pemakaian Laptop
Mengistirahatkan laptop secara berkala. Menggunakan laptop secara terus menerus dalam waktu yang lama (tanpa jeda) ternyata akan membuat laptop menjadi lebih cepat panas. Apalagi jika digunakan untuk kerja berat seperti main game DOTA 2, edit video dengan Affter Effect atau edit foto dengan Photoshop.
Sama halnya dengan manusia, laptop juga perlu istirahat. Tidak bisa kita samakan dengan PC/komputer desktop yang lebih kuat performanya.
Maka dari itu, berilah rentang waktu untuk istirahat. Misalnya melakukan Hibernate atau Sleep setiap 3 jam sekali.
Tunggu beberapa saat, sekiranya sampai 30 menit. Setelah itu, Anda bisa menggunakan laptop seperti semula.
Jika ingin mengistirahatkan laptop lebih lama lagi, Anda sebaiknya mematikan laptop dengan mode Shutdown. Hal ini karena mode sleep/hibernate yang terlalu lama itu kurang baik dan bisa menyebabkan permasalahan lain.
Kalau bisa, istirahatkan laptop dengan shutdown saja (bukan sleep/hibernate) agar proses istirahatnya maksimal. Lakukan hal ini secara berkala setiap kali Anda menggunakan laptop.
3. Efisienkan Penggunaan Software
Jika Anda menggunakan program yang berat-berat, pantas saja laptop Anda cepat panas. Program atau aplikasi yang berat biasanya akan memakan resource memory yang banyak, bahkan terkadang kipas menjadi berbunyi sangat bising.
Untuk mengatasinya, Anda perlu mengatur ulang software yang Anda gunakan. Cobalah untuk menggunakan program yang dibutuhkan saja, tutup program yang kurang berguna (kalau bisa uninstall).
Menggunakan program secara bijak dan efisien tentu akan mengurangi resorce memory yang berlebihan.
Selain cara itu, Anda juga bisa mencoba untuk mengatur settingan laptop itu sendiri. Meskipun tidak begitu efektif, namun cara ini masih patut Anda coba. Atur lah pencahayaan layar LCD menjadi seminim mungkin, ini akan menghemat daya baterai dan mungkin akan mengurangi panas.
4. Gunakan Program Utility
Program utility sebenarnya ada banyak sekali, ada juga yang menawarkan fitur pemantauan perangkat keras.
Fitur yang saya maksud adalah memantau suhu dan memunculkan peringatan apabila hardware sudah cukup panas. Contoh softwarenya yaitu SpeedFan yang berfungsi untuk melakukan kontrol suhu pada processor dan komponen laptop lainnya.
Bantuan program utility memang tidak sepenuhnya dapat mengatasi masalah. Namun dengan adanya peringatan, Anda bisa melakukan tindakan terbaik.
Anda bisa mengistirahatkan laptop terlebih dahulu atau menurunkan suhu panas pada laptop. Jika laptop panas dibiarkan terus-menerus, biasanya laptop akan mati sendiri. Hal seperti itu tentu tidak baik untuk kesehatan laptop.
5. Tambahkan Thermal Pasta
Seperti yang kita ketahui, processor ibarat otak dan jantungnya sebuah laptop. Tanpa processor, laptop tidak akan bisa apa-apa.
Semakin lama Anda menggunakan laptop, semakin lama pula processor itu bekerja. Kinerja processor yang terus-menerus pasti akan menimbulkan panas, untuk itu diperlukan penghantar berupa thermal pasta.
Thermal pasta ini akan mengeluarkan panas yang dihasilkan oleh processor. Akan tetapi pasta ini bisa habis/kering sewaktu-waktu.
Setelah Anda tahu hal ini, Anda sebaiknya menambahkan thermal pasta secara berkala supaya panas pada processor bisa dihantarkan dengan lebih baik.
Letak thermal pasta itu sebenarnya berada di atas processor dan berhimpitan dengan heatsink. Anda tetap harus hati-hati karena letak pasta berdekatan dengan processor yang ‘notabene’ sangat sensitive, terutama pin-pinnya.
6. Bersihkan Kipas atau Heatsink dari Debu dan Kotoran
Jika Anda jarang membuka dan membersihkan jeroan laptop, pasti akan ada banyak debu dan kotoran yang berseliweran.
Bagian yang paling kotor mungkin ada pada kipas atau heatsink. Mengapa begitu ?
Kipas yang berjalan terus menerus membawa udara umumnya membawa debu dan kotoran. Jika dibiarkan, bisa saja debu dan kotoran itu menumpuk pada sela-sela kipas maupun heatsink.
Bila sampai seperti itu, kecepatan putaran kipas akan terganggu. Akhirnya, kipas menjadi terasa lebih lambat dan laptop menjadi lebih cepat panas.
Solusi mengatasinya tentu saja dengan maintenance yang baik. Cobalah untuk membongkar laptop, lalu membersihkan bagian kipas dan heatsink sampai bersih. Kalau bisa, berilah sedikit pelumas untuk memperlancar putaran kipas.
Jangan lupa juga untuk membersihkan bagian ventilasi agar sirkulasi tidak terhambat.
Jika Anda ingin membongkarnya sendiri, diperlukan unsur keberanian dan kehati-hatian agar terhindar dari permasalahan lain. Terlebih jika Anda masih awam dan baru pertama kali membongkar laptop.
7. Mengganti Kipas (Fan) Laptop
Penggantian ini perlu dilakukan ketika kipas yang sekarang sudah tidak berfungsi lagi. Mungkin saja ada masalah pada kipas itu sendiri atau masalah lainnya sehingga kipas harus diganti dengan yang baru.
Anda bisa menggantinya sendiri atau membawanya ke service center terdekat.
8. Gunakan Cooling Pad Eksternal
Cara mengatasi laptop cepat panas yang berikutnya yaitu menggunakan cooling pad. Cooling pad ini merupakan salah satu perangkat tambahan yang dapat digunakan untuk mengurangi/menurunkan panas berlebih pada laptop.
Cara kerjanya adalah mengalirkan udara baru dari luar untuk menambah dan melancarkan sirkulasi udara.
Namun, Anda perlu hati-hati dan selektif dalam menggunakannya. Mungkin saja malah membawa efek negatif pada laptop Anda. Hal ini bisa terjadi jika cooling padnya kotor.
Seandainya cooling pad tersebut kotor, itu malah akan membawa debu masuk ke dalam laptop. Agar tidak terjadi kasus seperti itu, bersihkan terlebih dahulu coolingpad-nya sebelum digunakan. Kalau bisa, bersihkan cooling pad secara rutin untuk meminimalisir kotoran yang masuk.
Anda juga harus tahu bahwa masing-masing laptop memiliki lubang sirkulasi yang berbeda-beda. Ada yang di samping, di bawah, bahkan ada yang berada di bawah monitor.
9. Periksa Komponen yang dioverclock
Laptop kebanyakan pasti jarang yang mendukung fitur ini, tetapi bukan berarti tidak ada. Contohnya saja laptop dari ASUS ROG, sudah ada yang bisa dioverclock.
Coba Anda pastikan konfigurasi BIOS pada laptop Anda. Adakah komponen yang diatur melebihi clock bawaannya ? Jika ada, sebaiknya Anda atur ulang ke pengaturan bawaan (default) atau recommended configuration.
10. Install Sistem Operasi dan Aplikasi yang Ringan
Jika cara-cara sebelumnya belum bisa mengatasi permasalahan Anda, Anda mungkin perlu mengganti sistem operasi yang lebih ringan.
Sistem operasi yang ringan biasanya akan memiliki fitur yang lebih simpel dan tidak membutuhkan service terlalu banyak.
Bila spesifikasi laptop Anda minim, maka langkah ini mungkin menjadi pilihan terbaik.
Gunakan Windows 7 saja, jangan Windows 8 atau 10. Boleh-boleh saja memang, namun jika Anda ingin memilih yang paling ringan, jawabannya adalah Windows 7. Untuk Windows XP saya sarankan untuk yang perlu memakainya saja.
Alternatif lainnya adalah menggunakan OS Linux. Selain gratis, OS ini relatif lebih ringan dibanding Windows.
Ada banyak sekali distro linux yang bisa Anda pilih. Beberapa contoh distro linux yang saya rekomendasikan yaitu:
- KaliLinux
- Lubuntu
- Ubuntu
- Debian
Bukan hanya sistem operasinya saja yang memengaruhi performa laptop, aplikasinya juga ikut serta. Semakin besar resource memory yang dibutuhkan, semakin cepat pula laptop Anda mengalami panas.
Pastikan “System Requirement”-nya sesuai dengan spesifikasi laptop Anda. Aplikasi GAME misalnya membutuhkan RAM minimum 2GB & rekomended 4GB, dan ternyata RAM laptop Anda hanya 2GB. Sebaiknya Anda jangan menginstallnya, karena akan mengakibatkan laptop menjadi sangat lemot dan cepat panas. Lebih baik urungkan saja niat Anda.
Itu dia cara mengatasi laptop cepat panas dengan baik dan benar. Sebenarnya cukup simpel bukan?
Nah, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan lainnya, Anda bisa membaca artikel berikut ini:
- Tips membeli laptop bekas berkualitas
- Cara merawat laptop dengan baik agar awet
- Cara merawat baterai laptop agar tahan lama
Akhir kata, semoga bermanfaat, selamat praktik dan selamat mencoba!